Mobilitas Saat Liburan Imlek Naik: Masyarakat Seolah Tak Belajar dari Pengalaman, Siap-siap Lonjakan Kasus Covid-19 Lagi

GaluhFM (JAKARTA), dilansir dari KOMPAS.com – Libur panjang kembali datang dan seperti yang sudah-sudah, tidak ada pembatasan mobilitas yang konkret dilakukan pemerintah selain sebatas imbauan kepada warga.

“Pemerintah berkepentingan dengan kegiatan Imlek ini. Terutama jangan sampai peristiwa sakral ini justru punya dampak negatif terhadap upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. Ini imbauannya bukan kepada penganut agama tertentu, komunitas tertentu, tapi seluruhnya yang nanti akan merayakan Imlek supaya menahan diri,” ucap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Selasa (9/2/2021).

Dari beberapa edisi libur panjang yang telah terjadi, imbauan seperti ini tak pernah manjur mencegah mobilitas penduduk dari Jakarta dan sekitarnya ke luar kota.
Padahal, pemerintah pula yang mengakui bahwa liburan panjang hampir selalu berimbas pada lonjakan kasus Covid-19 secara drastis.

Terakhir, pascalibur panjang akhir Oktober 2020 yang berdampak pada penuhnya rumah sakit di berbagai daerah, juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut libur panjang menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air naik hingga 2 kali lipat.

Ketiga agenda libur panjang itu meliputi perayaan Lebaran, perayaan kemerdekaan pada Agusus, dan libur panjang 28 Oktober-1 November.

Dari dampak libur panjang ini, kenaikan kasus bahkan bisa terus terjadi antara 10 sampai 14 hari berikutnya. Selain itu, kasus tersebut juga bisa bertahan antara satu hingga dua pekan berikutnya.

Selengkapnya di www.kompas.com

Share this:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *